Mewujudkan Pembelajaran abad 21 dan HOTS melalui Penguatan Keterampilan membawa konsekuensi guru yang harus semakin berkualitas dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. K-13 mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M) meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Selanjutnya ada integrasi literasi dan penguatan pendidikan karakter dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara konstektual dengan menggunakan model, strategi, metode dan teknik sesuai standar kompetensinya agar tujuan pembelajaran tercapai. Pembelajaran abad 21 secara sederhana diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 21 kepada peserta didik, yaitu 4C, meliputi Communication, Collaboration, Critical Thinking and problem solving, dan Creative and innovative. Maka pengembangan kompetensi di industri pariwisata menjadi penting untuk memberikan model pembelajaran bagi siswa untuk menguatkan kecakapan communication, collaboration, critical thinking dan creative.
Pengembangan Kompetensi Komunikasi Industri Pariwisata dilaksanakan untuk menyiapkan siswa memenangkan tantangan globalisasi. Sehingga saat siswa-siswi berhadapan dengan para pelaku industri pariwisata tidak canggung lagi, dan apabila melayani tamu siap memberikan pelayanan yang paripurna atau dalam industri pariwisata disebut dengan service excellent.

Pembelajaran Praktik Komunikasi Industri Pariwisata di Hotel Phoenix Yogyakarta

 

Berkomunikasi dengan guide untuk persiapan check in atau check out hotel

 

Etika berkomunikasi dengan kolega dan pelanggan

 

To be good to look good